Ikuti Kami di Google News

Pokdarwis Kampung Tematik Bakal Bangkitan Pariwisata Kota Malang
Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang, saat sesi foto bersama usai MoU dengan Rektor UB. (Foto: Andi Rachmanto/malangNEWS).
MALANG NEWS – Di masa pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor. Tak terkecuali sektor pariwisata. Pasalnya, pariwisata yang menjadi sektor utama penyumbang devisa negara, kini harus mengalami keterpurukan.


Begitupun pada kampung-kampung tematik yang terbalut dalam Pokdarwis. Seolah mati suri. Bagaimana tidak, sejak Virus SARS Cov-2 mewabah pada Bulan Maret. Praktis kampung-kampung yang memiliki potensi ini harus tutup. Bahkan beberapa kampung yang akan menyelenggarakan event harus gigit jari.

Di masa transisi pun, Pokdarwis masih belum bisa membuka diri untuk menerima tamu. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar wisata kampung dapat beroperasi.

Tentu bukan perkara mudah, pasalnya tidak semua kampung-kampung tematik dapat memenuhi kriteria yang telah diamanatkan pada Peraturan Walikota Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penerapan Masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 berupa siap masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan, thermo gun, face shield, sarung tangan, APD, jaga jarak, tempat isolasi, tim gugus tugas dan rumah sakit rujukan.

Setelah semua kriteria terpenuhi, baru Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata meninjau lokasi baru dapat memberikan sertifikat yang menerangkan kampung tematik siap beroperasi.

Tidak semua kampung dapat memenuhi persyaratan tersebut. Merupakan angin segar, saat kampung-kampung tematik kehilangan geliat dan gairah.

Sambutan datang dari pihak akademisi Universitas Brawijaya yang terangkum dalam Nota Kesepahaman dan Kerjasama untuk dapat bergabung dengan Pokdarwis.

Bentuk-bentuk kerjasama berupa pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta dukungan program merdeka belajar dan kewirausahaan.

Nota kesepahaman tersebut telah ditandatangani oleh Pihak Universitas Brawijaya yang diwakili oleh Rektor Prof. Dr. Ir Nuhfil Hanani, AR MS dan Pihak Kampung Tematik ditandatangani oleh Ketua setiap Pokdarwis.

Bentuk hubungan ini bagai simbiosis mutualisme antara kedua belah pihak, saling menguntungkan.

“Di masa pandemi ini tantangan terberat di sektor pariwisata. Kita ambil positifnya saja mungkin disaat badai Covid melanda, pihak Universitas Brawijaya dapat bekerjasama dengan kampung-kampung tematik. Selain itu kami ingin mahasiswa kami dapat melakukan pengabdian lingkar kampus,” kata Wakil Rektor 3 UB, Prof. Abdul Hakim di hadapan ketua Pokdarwis dan Forkom Pokdarwis Kota Malang, Rabu (1/7/2020).

Hal senada juga diamini Kepala Seksi Pengembangan Pariwisata, perwakilan dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Ati Swasini.

“Kami sangat mengapresiasi nota kesepahaman antara Pokdarwis dan Universitas Brawijaya, yang merupakan pintu masuk sebagai pengenalan kampung-kampung tematik pada khalayak. Sehingga diharapkan, para wisatawan datang ke Malang tidak melancong ke Batu, namun bisa mengunjungi kampung-kampung tematik yang tersebar di Kota Malang,” ujarnya.

Setelah penandatangan MOU, acara di lanjutkan dengan FGD 20 kampung yang di pandu oleh Ilhamudin Nukman, S.Psi, MA, Staf Ahli Warek 3 UB diawali presentasi dan perkenalan 20 kampung oleh Isa Wahyudi Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang.

“Kami orang kampung ingin maju bersama-sama dengan ragam karakter kampung yang berbeda, bahwa kampung tematik adalah kampung yang mandiri siap bekerjasama menjadi tempat medeka belajar bagi semua mahasiswa,” ucap Ki Demang sapaan akrabnya.

Ke depan, dirinya bakal menempatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) agar dapat berperan aktif dalam peningkatan dan pengembangan serta membangkitkan pariwisata Kota Malang.

“Sehingga tidak menutup kemungkinan, keberadaan kampung-kampung tematik menjadi ikon di Kota Malang sebagai Kota Pariwisata,” tandasnya.

Pewarta: Andi Rachmanto
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius

Share: