Ikuti Kami di Google News

Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM membuka pelaksanaan Sosialisasi Santri yang akan kembali ke Kabupaten Malang di masa New Normal Life.
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM, saat membuka pelaksanaan Sosialisasi Santri yang akan kembali ke Kabupaten Malang di masa New Normal Life. (Foto: Achmad Saifudin/malangNEWS).
MALANG NEWS – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM membuka pelaksanaan Sosialisasi Santri yang akan kembali ke Kabupaten Malang di masa New Normal Life.


Kegiatan yang diikuti para pengasuh pondok pesantren se Kabupaten Malang ini digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (9/6/2020) pagi.

Tampak hadir juga diantaranya Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Ketua MUI Kabupaten Malang, Ketua Baznas Kabupaten Malang, perwakilan Polres Malang dan Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu, serta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Malang.

Bupati Malang sebelum memberikan arahan dan membuka acara, terlebih dahulu menyampaikan secara simbolis bantuan kepada pondok pesantren.

“Bantuan ini nantinya akan diserahkan kepada 677 pondok pesantren se-Kabupaten Malang, yang sedianya sudah kembali menerima kedatangan para santri pada 15 Juni mendatang,” kata Abah Sanusi sapaan akrabnya kepada awak media.

Dalam kesempatan ini, Sanusi juga menghimbau kepada pengasuh pondok pesantren, untuk melaporkan berapa santrinya yang akan kembali datang ke pondok.

“Hal ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan dan menyiapkan protokol kesehatan terkait penyebaran Covid-19 di masing-masing pondok,” ujarnya.

Di jelaskan Sanusi, teknis mekanisme penyaluran bantuan akan di distribusikan kepada semua pondok berdasar jumlah santri yang totalnya berjumlah 48.220 santri.

“Ya, nantinya bantuan ini akan di antar langsung oleh Pemkab Malang ke pondok-pondok pesantren,” terang dia.

Selain itu, tambah Sanusi, Pemkab Malang juga akan menurunkan tim medis dari Dinas Kesehatan ke pondok, tujuannya untuk pengawalan kedatangan santri dengan membantu pemeriksaan awal yaitu dengan termo gun.

“Kalau ditemukan ada santri yang suhu badannya lebih 37,3 C maka akan dilakukan observasi melalui rapid test,” pungkasnya.

Pewarta: Achmad Saifudin
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius

Share: