“Saya melihat pentingnya penerapan protokol kesehatan pada saat pendataan hingga pelaksanaan pencairan. Kami masih menemukan tindakan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, dan berharap hal-hal ini dapat diperbaiki pada pencairan tahap kedua dan ketiga,” kata Moreno Soeprapto, Minggu (6/6/2020).
Selanjutnya, Moreno membeberkan beberapa catatan dan evaluasi penting terkait pendistribusian BST di Kabupaten Malang.
Ia menuturkan, bahwa selaku anggota DPR RI dari daerah pemilihan Malang Raya, khususnya Kabupaten Malang, pihaknya telah melakukan fungsi pengawasan terhadap program bantuan BST Covid-19.
“Ya, tujuannya agar dapat terealisasi dengan baik kepada masyarakat yang terdampak ekonomi akibat meluasnya virus Corona,” ujar dia.
Dirinya menjelaskan, bahwa terkait pembagian BST ini pihaknya sejak awal telah berkoordinasi dengan Bupati Malang Sanusi. Selain itu juga dengan pihak Kementerian Sosial yang diwakili Direktur Biro Perencanaan Kemensos Adhy Karyono.
“Saya mengajak kepada Bapak Bupati dalam melakukan pendataan calon penerima BST, yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Malang memasukkan pendataan dari RT/RW. Hal ini penting agar tidak terjadi salah sasaran dalam pendistribusian BST,” terangnya.
Catatan kedua, pria yang juga sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Malang ini, mengintruksikan kepada Tim melalui Moreno Champion Center untuk langsung turun ke lapangan ketika proses pencairan BST di sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
“Hasil yang ditemukan, saya melihat secara garis besar program berjalan dengan baik mulai dari pendataan hingga pencairan, meskipun masih ada satu dua hal yang perlu diperbaiki seperti hal pendataan hingga pelaksanaan pencairan yang masih mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Saya berharap, hal-hal ini dapat diperbaiki pada pencairan Tahap 2 dan 3,” papar dia.
Untuk catatan ketiga, putra pembalap mobil nasional Tinton Soeprapto ini mengapresiasi atas kerja keras Dinas Sosial Kabupaten Malang yang bekerja “all out” dengan rela bekerja lembur, hingga deadline yang ditetapkan oleh Kemensos untuk mengirimkan data-data calon penerima BST.
Sementara catatan keempat, ia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Malang untuk bersama-sama dalam melawan pandemi Covid-19, dengan cara mengikuti arahan ataupun peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat hingga Daerah.
Pasalnya, pandemi ini tidak hanya menghadirkan keresahan tentang ancaman kesehatan, tetapi juga ancaman kesejahteraan. Lanjut Moreno, Dampak Covid-19 ini sangat jelas dirasakan langsung oleh masyarakat. Apalagi pasca diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), semakin banyak warga yang ekonominya kesulitan.
Berbagai profesi seperti pedagang kecil, sopir taksi, pengemudi ojek online, pedagang, petani, pekerja harian, marbut masjid hingga guru mengaji hingga para pekerja kelas menengah sangat terdampak akibat pandemi ini.
“Oleh sebab itu saya mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama bergandengan tangan dengan Pemerintah, karena tanpa kerja keras masyarakat kita tidak akan pernah bisa keluar dari masalah pandemi ini,” jelas Moreno Soeprapto.
Sementara itu, Direktur Biro Perencanaan Kementerian Sosial RI terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid 19 di Kabupaten Malang Adhy Karyono berharap, proses penyaluran bansos tunai dapat berjalan dengan baik cepat, tertib dan tetap selalu memperhatikan protokol kesehatan.
“Harapan saya, bahwa proses penyaluran bansos tunai dapat berjalan dengan baik cepat, tertib dan memperhatikan protokol kesehatan. Bilamana ada penerima bantuan ditemukan masih tidak sesuai kriteria penerima, silahkan Pemerintah Kabupaten Malang melakukan evaluasi, dan nanti lakukan pemutakhiran atau penggantian nama untuk tahap berikutnya,” tandas Adhy Karyono.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius
MALANG NEWS – Bantuan Sosial Tunai (BST) Pandemi Covid-19 telah disalurkan. Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Moreno Soeprapto memberikan catatan akan pentingnya penerapan protokol kesehatan pada saat pendataan hingga pelaksanaan pencairan.