

Selain dihadiri Kapolres Malang dan Dandim, kegiatan tersebut juga di hadiri oleh jajaran kepala OPD diantaranya DPMD, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, Perangkat Desa, tokoh agama, Anggota TNI-Polri beserta Muspika setempat.
Kampung tangguh yang telah menjadi role model bagi daerah lain ini, sudah dibangun di 418 titik, sebagai bentuk upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
“Kampung tangguh ini kita harapkan kedepan, agar semua masyarakat bisa mencontoh apa yang dibangun di sini salah satu manfaatnya juga demi menyelamatkan kehidupan diri sendiri dan orang lain,” kata Abah Sanusi sapaan akrabnya.
Ditambahkan Sanusi, bahwa bentuk upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan diri dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Ya, seperti selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, handsanitizer dan selalu menjaga jarak dengan orang lain,” imbuh dia.
Sanusi yang datang bersama Dandim 0818 dan wakil satgas, Kapolres Malang ini mengaku selalu keliling setiap hari.
“Tujuannya untuk melihat dan mendukung keseriusan masyarakat, sejauh mana peran serta mengatasi pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat, untuk melakukan penyelamatan hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri, dengan cara mematuhi protokol kesehatan.
“Salah satunya dengan tetap selalu memakai masker, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Karena sekarang menjadi wajib, sebab penularan penyebaran dari virus Corona ini menurut hasil penelitian dari pakar kesehatan melalui hidung dan mulut (bersin, batuk),” imbau dia.
Sanusi juga meminta, virus Corona untuk tidak dianggap sebagai hal yang sepele dan dianggap remeh.
“Tolong benar-benar jaga imunitas tubuh, tetap waspada meskipun hanya bajunya saja yang bersentuhan, untuk itu kenapa kita dilarang untuk berkerumun dan harus jaga jarak (physical distancing), tujuannya ya agar tidak tertular,” pungkasnya.
Pewarta: Achmad Saifudin
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius