Batuan tersebut tidak hanya diberikan kepada mahasiswa yang tidak mudik selama pandemi, namun juga kepada mahasiswa yang berdomisili di Kota Malang, namun keluarganya terdampak Covid-19.
“Pembagian paket sembako ini merupakan bentuk dukungan dari PWK kepada mahasiswanya yang terdampak Covid-19. Kebanyakan memang mahasiswa luar Malang, namun ada juga beberapa mahasiswa Malang yang terdampak (Covid-19) tetap kami bantu,” terang Kepala Prodi PWK, Dr. Agung Witjaksono, ST., MT di sela-sela pembagian sembako di depan Gedung PWK kampus 1, Selasa (2/6/2020).
Agung mengatakan, Prodi PWK yang bersinergi dengan alumni PWK memiliki kepedulian kepada mahasiswa sebagai satu keluarga besar. Melihat mahasiswa yang tidak pulang kampung, prodi berupaya memberikan asupan nutrisi dengan bahan pokok khususnya beras, dan lauk.
“Mahasiswa khususnya yang dari luar kota menaati peraturan pemerintah untuk tidak pulang ke kampung. Jadi, keberadaannya di Malang perlu kita support. Dengan harapan mereka punya semangat meski tidak pulang, sehingga studi juga tetap berjalan lancar,” imbuhnya.
Pembagian sembako tersebut, tetap menerapkan prinsip physical distancing. Dimana masing-masing dilakukan dalam tiga gelombang sesuai angkatan, mulai angkatan 2013 sampai dengan angkatan 2019. Hal ini untuk menghindari berkerumunnya masa.
“Hari ini diberikan kepada 50 mahasiswa dalam tiga gelombang. Besok (hari Rabu) juga kami buat tiga gelombang, tujuannya agar tidak ada penumpukan massa. Mahasiswa yang datang juga wajib dicek suhu, masuk ke lorong siap kerja (losipka) untuk disemprot desinfektan dan wajib memakai masker,” ujar lulusan doktoral UB ini.
Agung berharap, untuk angkatan 2013 yang sedang menyusun skripsi terus termotivasi menyelesaikan skripsinya.
Bantuan sembako Prodi PWK ITN Malang ini diapresiasi oleh Jezzar Rizaldi Salim, mahasiswa angkatan 2013 asal Ende NTT. Dia bersama rekan-rekannya memutuskan tidak pulang kampung, karena mematuhi aturan pemerintah untuk tidak mudik. Keputusan untuk tidak mudik ini juga didukung oleh orang tua mereka.
“Kami berterimakasih kepada jurusan PWK. Pemberian sembako ini cukup membantu kami para mahasiswa yang tidak mudik karena Covid-19. Apalagi orang tua saya yang biasanya berjualan di pasar, saat ini pasar sedang ditutup jadi otomatis pendapatan hampir tidak ada,” cerita Jezzar usai menerima paket sembako yang berisi beras lima kilogram, telur satu kilogram, dan 15 pack Mie instan.
Sementara itu, Jefri Katun mahasiswa asal Timur Tengah Utara (TTU) mengatakan hal yang serupa. Bantuan sembako meski tidak banyak cukup membantu dirinya memenuhi kebutuhan bahan pokok. Pasalnya meski kedua orang tuanya PNS, tapi menurut pengakuan mahasiswa angkatan 2013 ini ada pemotongan gaji PNS selama pandemi.
“Kami berterimakasih juga kepada jurusan PWK dan ITN Malang, karena bagi kami angkatan 2013 yang sedang skripsi ada kelonggaran dalam proses skripsi. Kami mengapresiasi untuk kampus dan jurusan,” pungkas Jezzar yang di amini oleh mahasiswa lainnya.
Pewarta: Andi Rachmanto
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius
MALANG NEWS – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, membagikan kurang lebih 100 paket sembako kepada mahasiswa PWK terdampak pandemi Covid-19.