Ikuti Kami di Google News

Relawan HGTT
Kompak. Relawan HGTT saat sesi foto bersama, usai memberikan bantuan Sembako kepada Ojek Online (Ojol). (Foto: Uswatun Hasanah/malangNEWS).
MALANG NEWS – Dampak dari wabah virus Corona (Covid-19) yang terjadi sekarang ini sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang berada pada tingkat ekonomi paling bawah (miskin). Kerawanan dampak ekonomi ini sudah mencapai tahap sangat kritis. Jika tidak segera diatasi, maka dikhawatirkan bakal menimbulkan dampak-dampak sosial yang lainnya.


Misalnya saja semakin meningkatnya angka kriminalitas. Akibat dari rakyat yang semakin lapar, dan tidak mempunyai solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan untuk keluarganya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Anak Negeri, Omah Gotong Royong, AMATI dan Lingkar Sosial, serta beberapa sumber data primer lainnya, saat ini diperkirakan dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 ini, sudah dirasakan secara kritis oleh sebanyak 100.000–120.000 orang di Kota Malang.

“Data itu masih hanya di Kota Malang. Belum data dari Kabupaten Malang dan Kota Batu. Tentu jumlahnya sangat besar jika ditotal se-Malang Raya. Mereka yang terdampak paling kritis adalah PKL, UMKM, Difabel, Sopir Ojol, Pedagang Pasar, Kaum Miskin Kota dan sektor informal lainnya. Garis kemiskinan mereka sudah sangat tertekan menurun ke bawah,” kata M. Romadhoni ketua dari AMATI kepada awak media, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, Pemkot Malang sedang melaksanakan program bantuan sosial kepada sebanyak 17.000 orang di Kota Malang. Sedangkan DPRD Kota Malang, juga sedang menggodok rencana untuk mengalihkan beberapa anggaran internal DPRD Kota Malang, untuk program bantuan kepada 2.000–3.000 orang di Kota Malang.

Data-data penerima bantuan sedang
disusun secepat-cepatnya oleh Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang. Jadi, totalnya yang akan menerima bantuan sosial sebanyak sekitar 19.000–20.000 orang di Kota Malang.

“Namun tentunya, jumlah ini tentu masih sangat kurang untuk bisa memenuhi semua warga Kota Malang yang terdampak. Hitungannya, masih kurang sekitar 80.000–100.000 orang di Kota Malang. Hitungan ini masih hanya di Kota Malang saja. Belum untuk Kabupaten Malang dan Kota Batu,” ungkap Abah Bro sapaan akrabnya.

Membaca fakta-fakta di lapangan dan berbagai data yang ada, Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT), mengambil inisiatif langkah partisipasi untuk membantu memberikan solusi pemenuhan kebutuhan pangan (sembako dan bahan pangan), kepada warga Malang Raya yang ekonominya terdampak wabah Covid-19.

Inisiatif ini akan disinkronkan dengan program bantuan sosial yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah di Malang Raya. Dengan demikian, harapannya tidak terjadi tumpang tindih penerima bantuan sosial-ekonomi di lapangan. Artinya, Relawan HGTT akan memetakan, memilah dan memilih para penerima bantuan yang belum diberikan bantuan oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan yang sudah menerima bantuan dari Pemerintah Daerah, tidak akan lagi diberikan bantuan oleh Relawan HGTT.

“Pada kondisi seperti saat ini, kita memang sangat butuh kerjasama dan gotong-royong dari semua pihak. Untuk saling meringankan beban. Khususnya beban pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga miskin dan yang terdampak secara ekonomi akibat wabah ini,” kata I Made Rian Diana Kartika, selaku Ketua DPRD Kota Malang, saat ditemui oleh perwakilan Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT).

Selain itu, I Made Rian Diana Kartika juga menambahkan, bahwa seluruh anggota DPRD Kota Malang saat ini sedang bekerja keras, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh warga Kota Malang.

“Salah satunya adalah dengan merancang pengalihan anggaran internal DPRD Kota Malang, untuk membantu masyarakat Kota Malang dalam menghadapi wabah Covid-19. Baik secara perorangan, fraksi, komisi maupun dari masing-masing partai yang ada di DPRD Kota Malang. Sekarang ini kompak untuk berfokus kerja bersama dalam membantu menghadapi dan menanggulangi berbagai dampak yang terjadi akibat wabah ini,” tukas dia.

Disampaikannya lagi oleh Romadhoni, bahwasanya Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan gabungan dari beberapa organisasi dan komunitas di Malang Raya, diantaranya adalah Anak Negeri, AMATI, LINKSOS, Omah Gotong Royong, Sekolah Budaya Tunggulwulung, Komunitas Ojek Online dan lain-lainnya. Inisiatif kegiatan Solidaritas Pangan yang diberi nama “Andum Tresno Sambung Dulur”.

Dan di gerakkan mencakup wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu). Sebagai sentral komando atau sekretariat pusat, meminjam ruang lobby gedung DPRD Kota Malang. Namun demikian, juga mempunyai beberapa titik perwakilan “Operasi Pangan” di beberapa daerah di Malang Raya.

“Kita meminjam ruang lobby gedung DPRD Kota Malang untuk digunakan sebagai sekretariat kegiatan operasi Pangan Andum Tresno Sambung Dulur. Karena ini juga rumah rakyat. Ini kita pilih karena gedung DPRD Kota Malang letaknya berada di daerah Malang Raya. Jadi memudahkan akses pengumpulan dan distribusi bantuan yang hendak kita sebarkan se-Malang Raya,” ungkap Abah Bro yang juga sebagai Koordinator Umum Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT).

Selain itu, Abah Bro juga menjelaskan bahwa pengumpulan dan pendistribusian bantuan, telah bekerjasama dengan beberapa anggota komunitas Ojek Online yang ada di Malang Raya. Menurutnya, hal ini akan memberikan stimulasi pekerjaan yang juga bisa membantu ekonomi anggota komunitas Ojek Online yang juga terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19.

“Ya jadi, selain membantu warga miskin, juga sekaligus bisa membantu kerja ekonomi anggota komunitas Ojek Online sekaligus,” terang dia.

Bantuan yang akan diberikan seluruhnya akan berupa bahan pangan (sembako, mie instan, lauk pauk, dan lainnya). Bantuan akan diberikan dengan sistem pendataan “By Name By Address”, yang akan disinkronkan dengan pendataan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Serta dengan metode observasi langsung di lapangan. Sehingga, operasi pangan Andum Tresno Sambung Dulur ini bisa tepat sasaran dan merata.

“Warga difabel selama ini kondisinya sangat rentan kemiskinan. Kondisinya semakin bertambah kritis ketika terdampak wabah ini. Data yang kami miliki untuk difabel di Kota Malang sebanyak sekitar 1.700 orang. Sedangkan untuk di Kabupaten Malang sekitar 16.000 orang, dan di Kota Batu sekitar 800 orang. Itu data difabel non-produktif dan difabel produktif. Selama ini, yang diperhatikan pemerintah daerah mayoritas adalah difabel non-produktif. Sedangkan difabel produktif, masih sangat jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Ini yang harus kita bantu berikan solusinya,” sambung Ken Kerta, selaku Ketua Umum Lingkar Sosial (LINKSOS), yang juga dipercaya sebagai penggerak utama solidaritas persaudaraan difabel se-Malang Raya.

Operasi Pangan Andum Tresno Sambung Dulur tersebut, sepenuhnya akan menyalurkan bantuan berupa bahan pangan (sembako, mie instan, lauk pauk, dan lainnya). Namun demikian, tidak hanya menerima bantuan berupa bahan pangan. Bisa juga dalam bentuk donasi berupa uang. Yang kemudian uang tersebut akan dibantu untuk dibelikan bahan pangan yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan. Donasi berupa uang bisa disalurkan melaui Rekening OVO dan GO PAY.

Sumbangan bantuan berupa sembako dan bahan pangan lainnya, bisa langsung dikirimkan ke sekretariat utama Relawan Habis Gelap Terbit Terang, di ruang loby gedung DPRD Kota Malang. Sedangkan untuk bantuan berupa dana atau uang, bisa ditransfer ke Rekening OVO 0812 3194 0854 (A.n. Prasetyo Asmoro) dan Rekening GOPAY 0896 5656 2275 (A.n. Kasiyono).

Semua hasil sumbangan yang terkumpulkan akan diberikan laporan secara terbuka dan dipublikasikan melalui media sosial. Selain itu, juga akan diberikan laporan hasil pembagian dan pendistribusian bantuan secara terbuka. Untuk informasi lebih jelas terkait detail dan data-data lainnya tentang kegiatan Operasi Pangan Andum Tresno Sambung Dulur ini, bisa langsung kontak ke Call Center HP atau WA: 081333444571.

Pewarta: Uswatun Hasanah
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: