Ikuti Kami di Google News

Petugas saat tengah mengevakuasi jenazah korban. (Foto: Ist/malangNEWS).
Petugas saat tengah mengevakuasi jenazah korban. (Foto: Ist/malangNEWS).
MALANG NEWS – Methodius Pakae (39) pemulung asal Jalan KH Amir, Desa Ngembal, Wajak, Kabupaten Malang, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pukul 11.30 WIB di dalam gubuk tengah sawah belakang gudang semen Cornolis, Jalan Tenaga Baru V1, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (13/3/2020).


Motif korban gantung diri ini, berdasarkan keterangan dari saksi mata lantaran kecewa karena istrinya minta cerai.

Jenazah Methodius Pakae pertama kali ditemukan oleh salah satu orang karyawan gudang semen Cornolis.

Ketika itu saksi yang diketahui bernama Joko Purwanto (46) tengah melayani pembeli semen.

Ia menceritakan, bahwasanya korban sehari-hari bekerja sebagai seorang pemulung dan sudah 3 tahun tidur di gubuk tengah sawah belakang gudang semen.

“Saat saya habis melayani pembeli semen, sekitar jam 11.30 WIB, saya curiga ingin melihat kesitu. Saat mengintip ke dalam gubuk tempat korban bermalam, kok tampak kepalanya terjerat tali di blandar gubuk,” kata Joko kepada awak media.

Melihat tubuh korban tergantung, saksi langsung melaporkan penemuan itu ke majikannya dan Babinkabtimas Purwantoro, selanjutnya diteruskan ke Polsekta Blimbing.

Selang beberapa menit kemudian, petugas dari Polsekta Blimbing, Unit Inafis Makota, Tim Relawan PSC 119 Makota mendatangi lokasi kejadian.

Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenasah korban di bawa ke Ruang Forensik RSSA Kota Malang untuk dilakukan visum et repentum, sembari menunggu dari pihak keluarganya.

Sementara, saksi menambahkan, jika korban kerap curhat seputar masalah biduk rumah tangganya. Bahkan, sang istri juga meminta cerai dengan korban.

“Ya, korban memang sering curhat masalah rumah tangganya kalau istrinya itu minta cerai,” pungkasnya.

Pewarta: Andi Rachmanto
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius

Share: