Ikuti Kami di Google News

Choirul Charles, perintis Perisai Pangan Indonesia (PPI), saat sesi foto bersama anggota disela-sela acara bazar kuliner oalahan daging kelinci. (Foto: Eko Sabdianto/malangNEWS).

MALANG NEWS – Kelinci populer sebagai hewan ternak peliharaan yang imut dan menggemaskan. Meski menggemaskan, nyatanya kelinci tetap saja diburu orang untuk diolah menjadi bahan makanan. Saat ini, banyak aneka hidangan daging kelinci yang enak di berbagai daerah.

Apalagi harga kelinci saat ini terbilang sangat murah, alhasil mudah untuk didapatkan. Dari sana lah muncul banyak makanan yang diolah dari daging kelinci.

Untuk mengenalkan daging olahan kelinci kepada masyarakat, Perisai Pangan Indonesia menggelar kegiatan Bazar Kuliner Kelinci (BKK). Acara yang bertempat di depan outlet Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Jalan Songgoriti, No.24, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Minggu (8/3/2020) ini diikuti 50 orang anggotanya.

Menurut Chairul Charles (40), pihaknya sengaja memunculkan kuliner khas daging kelinci. Pasalnya, daging kelinci menjadi berbagai sajian bebas. Misalnya sup, satai, gulai, daging asap, hingga kebab. Ada pula yang memasak kudapan berbahan daging kelinci dan abon serta sosis.

“Saya pikir kegiatan ini positif. Karena daging kelinci banyak sekali manfaatnya, selain itu juga sehat dan bagus. Namun kurang ditoleransi. Dengan bazar kuliner kelinci ini, masyarakat bisa lebih menerima,” katanya seraya menyebut terdapat 7 stan kuliner di bazar tersebut.

Perintis Perisai Pangan Indonesia (PPI) ini menambahkan, kuliner memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Bahkan menopangnya saat investasi lesu. Terkait Bazar Kuliner Kelinci, ia mendorong daerah lain menginisiasi hal serupa.

“BBPP Kota Batu menjadi fasilitator untuk mengampanyekan produk lokal. Disini menjadi contoh menarik bagaimana PPI dan BBPP sukses menarik wisatawam melalui kuliner olahan daging kelinci,” katanya.

Babe, sapaan akrabnya menyebut, bahwa selain mengenalkan olahan daging kelinci, di bazar ini juga mengedukasi kepada masyarakat akan manfaat daripada daging kelinci tersebut, yang utamanya baik untuk kesehatan.

“Ya, itu karena saat ini hanya kelinci sebagai satu-satunya ternak, dalam arti hanya kelinci yang kita bisa tetap diterima. Alasanya di dalam kandungan daging kelinci kaya akan protein, namun rendah kolesterol.
Melalui acara ini, harapannya agar masyarakat Malang Raya paham akan pentingnya dan sehatnya kandungan dari daging kelinci,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Rachmadi mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi atas digelarnya acara tersebut.

“Ya, kami mengapresiasi sekaligus mendukung. Karena bazar kuliner olahan daging kelinci yang diinisiasi oleh PPI sangat tepat. Para anggotanya di berbagai daerah yang tergabung pada komunitas itu dapat mempromosikan makanan khas olahan dari daging kelinci,” terang dia.

Staf BBPP Kota Batu yang membidangi divisi unggas dan aneka ternak unit kelinci ini juga memaparkan, bahwasanya acara tersebut masih pada batas percobaan awal.

“Ini percobaan. Ternyata diapresiasi bagus. Minggu depan harus lebih terorganisir dan lebih banyak anggotanya dari kabupaten/kota untuk ikut memamerkan potensi kulinernya,” bebernya.

Sementara itu, Mila selaku mitra usaha dari PPI juga menandaskan, bahwa selama ini daging kelinci masih dipandang sebelah mata. Tidak seperti daging sapi atau ayam.

“Selama ini memang daging kelinci kurang diminati, kami sengaja mengenalkan akan manfaat daging kelinci kepada masyarakat luas. Dan seringnya acara ini, maka secara otomatis para peternak kelinci bisa mandiri secara finansial tentunya, tanda meminta bantuan ke pemerintah.

Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: