

MALANG NEWS – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang kembali menghadirkan kegiatan baru dalam gelaran Gema Desa. Kali ini, instansi yang berada di bawah komando Drs. Yoyok Wardoyo, MM ini menyajikan pelatihan menarik dan gelar bazar murah di Wajak, pada Kamis (5/3/2020).
Bukan batik tulis atau batik cap yang dipilih dalam pelatihan kali ini. Melainkan batik dengan menggunakan teknik shibori. Pelatihan saat ini Disnaker bekerja sama dengan LPK Ganesha.
Instruktur pelatihan, Ahmad Ghozaly Sofyan Andy menjelaskan, teknik batik ini berasal dari Jepang. Yakni hanya dengan cara mengikat dan mencelupkan ke dalam pewarna.
“Shibori ini merupakan salah satu kesenian dari Jepang. Sebetulnya di Indonesia juga sudah mengenalnya sejak lama. Namanya batik jumputan. Mirip-mirip dengan itu,” kata Andy.
Tidak butuh waktu lama bagi 20 ibu-ibu peserta pelatihan ini dalam menciptakan batik yang menarik. Tentunya dengan pola unik dan warna-warna cerah. Hanya sekitar satu jam saja batik indah tercipta dan siap untuk dijemur.
Sebelumnya, mereka mengikat kain putih polos menggunakan karet gelang. Kain ini diikat dengan pola tertentu. Ada yang diagonal dan memutar. Kemudian, dicelupkan ke pewarna batik. Sebagai informasi, untuk teknik ini, pewarna batiknya memiliki kekentalan yang lebih pekat dibandingkan teknik yang lain.
Di tengah-tengah proses membatik, Bupati Malang, HM. Sanusi, MM didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto meninjau proses pembuatannya. Dari mimik wajah orang nomor satu di Kabupaten Malang itu, Sanusi tampak senang dan memberikan apresiasi positif bagi kegiatan ini.
“Semangat yang bagus dan bisa dikembangkan,” katanya.
Tidak hanya Sanusi yang datang meninjau. Rombongan TP PKK Kabupaten Malang juga melihat secara langsung proses pewarnaan shibori. Mereka dipimpin Ketua TP PKK, Anisa Zaida Sanusi. Sama seperti Sanusi, Zaida tampak senang dan menikmati batik-batik cantik hasil karya ibu-ibu. Bahkan, menjadikan lembaran kain berwarna cerah itu sebagai obyek foto.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker, Sri Maharani Rahayu, SE., MM menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal kemampuan bagi para warga. Sengaja pesertanya adalah para ibu, agar dapat meningkatkan skill atau keahlian dan membuka lapangan kerja baru.
“Kami beri kemampuan untuk membuat batik. Nanti kemungkinan akan ada pelatihan tambahan jika memang dirasa perlu. Yang terpenting terus komunikasi saja dengan kami,” janji perempuan yang akrab disapa Nanik itu.
Tidak hanya memberikan pelatihan batik bagi warga sekitar Wajak, namun Disnaker juga memberikan bantuan paket sembako lengkap kepada 10 anak yatim. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Indomaret.
Indomaret juga mendirikan booth yang menjual aneka kebutuhan rumah tangga dengan harga murah. Melalui bazar murah ini, warga mendapatkan paket sembako dan aneka kebutuhan lainnya seharga Rp 50 ribu.
Pewarta: Andi Rachmanto
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius